Tiga puluh tahun bukan usia yang singkat dalam sebuah perjalanan karir bermusik. Gonjang-ganjing diterpa badai, gonta-ganti personel menjadi hal yang biasa. Namun, tidak mudah untuk mempertahankan keutuhan nama band hingga usia yang ke 30 tahun. Dan dalam rangka merayakan tiga dekade usianya, grup musik Indonesia “Powerslaves” berencana merilis buku biografi. Karya yang diberi judul Find Our Love Again: 30 Tahun Jejak Rekam Powerslaves itu direncanakan terbit pada paruh kedua 2021.

Seperti diketahui, Powerslaves (PS) berdiri pada 19 April 1991 di Semarang. Dengan tema musik rock n roll dan blues, PS berhasil mencipta beberapa lagu andalannya seperti ; “Impian”, “Jika Kau Mengerti”, “Find Our Love Again”, “Hanya Kamu”, “Metal Kecil”, “Kutunggu”, dan masih banyak lagi.

Buku diantaranya akan berisi  sejumlah komentar dan karya photo perjalanan mereka berkarya. Ada beberapa tulisan yang memaparkan kisah-kisah seru dan perjalanan musikal yang belum banyak diungkap.

Diantara kisah-kisah serunya, seperti ketika sang Vokalis Heydi Ibrahim menceritakan kisah gelapnya saat terjerumus narkoba yang membuatnya berhenti bermain musik. Kemudian cerita personel Wiwiex Soedarno akan mengisahkan penyebab dirinya dipecat pada 1996, beserta alasannya kembali ke band yang dicintainya ini.

Yang menarik, dua orang yang merupakan bagian dari saga Powerslaves selama era keemasannya, yakni DD Crow dan Acho Jibrani, juga akan mengungkap beragam kisah. DD Crow buka-bukaan tentang konfliknya dengan Anwar Fatahillah saat formasi album Gak Bakal Mati dibubarkan. Sementara, Acho Jibrani mengungkap penyebab dirinya dipecat dari Powerslaves yang dilengkapi cerita berimbang pihak band.

Buku ditulis wartawan musik Riki Noviana, untuk kata pengantar akan ditulis wartawan musik senior Denny MR. [med/vir/t034n/foto:supermusic]