Akhirnya, album perdana penyanyi Ardhito Pramono bertajuk “Wijayakusuma” meluncur juga. Album yang digarap label rekaman Aksara Records berisi kumpulan karya sang musisi itu selama berkarier. Wijayakusuma merupakan kumpulan karya keenam dari Ardhito setelah merilis lima album pendeknya, yakni Ardhito Pramono (2017), Playlist Vol.2 (2017), a letter to my 17 year old (2019), Craziest thing happend in my backyard (2020), dan Semar & Pasukan Monyet (2021).
Album Wijayakusuma berisikan delapan lagu yang ditulis oleh Ardhito dan digarap bersama produser Gusti Irwan Wibowo, Erikson Jayanto dan Hezky Y. H. Nainggolan. “Album ini adalah keresahan, penyesalan, keindahan, dan hal-hal yang terjadi di beberapa tahun belakangan. Lewat album ini, gue ingin melampiaskan dan memotret beberapa kejadian yang terjadi,” kata Ardhitodi di, Rabu (13/7).
“Sepertinya album ini menjadi album yang 30 tahun sekali gue rilis. Karena sejujurnya gue tidak tahu kapan gue bisa membuat lagu-lagu seperti ini lagi. Kesempatannya cuma sekali dalam 30 tahun. Seperti kebetulan yang terjadi ketika orang sedang bermain jazz, kebetulan itu tidak akan terulang kembali,” papar Ardhito.
Lebih lanjut, Ardhito juga menjelaskan bahwa “Wijayakusuma” merupakan gambaran dari sosok Ardhito Pramono yang baru. Dia pun berharap dengan merilis album ini, dia bisa mencoba hal-hal baru lainnya dan keluar dari zona nyaman dalam bermusik.
“Harapannya untuk perjalanan yang baru bisa nembus comfort zone gue dalam bermusik. Menurut gue yang dulu sebuah batasan atau limitation akhirnya bisa gue tembus dan bisa menjadi hal yang baru lagi yang gue jalani” ujar Ardhito.
“Semoga bisa mencari kegelisahan dan keresahan lain untuk bisa menjadikan karya-karya selanjutnya lebih out of the box lagi, bisa lebih menarik lagi,” tutupnya.
Tak hanya merilis album, Ardhito juga akan menyelenggarakan showcase bertajuk “Wijayakusuma” di sejumlah tempat di Jakarta dan kota-kota lainnya seperti di Yogyakarta, Surabaya dan Bali. [rol/t2/foto:istimewa]