Gitaris populer Indonesia, Dewa Budjana, merilis album baru berjudul “Naurora”. Meski dalam situasi pandemi, bagi Budjana bukan merupakan suatu halangan. “Album Naurora ini merupakan ungkapan harapan di masa-masa sulit pandemi Covid-19 ini, layaknya papatah habis gelap terbitlah terang, ujar Budjana saat press conference secara virtual yang digelar Senin lalu (19/07).
Sembari berfilosofi, Budjana menyebutkan jika makna Naurora adalah “New dan Aurora” yang bermakna ragam cahaya yang baru.
Dalam kesempatan yang sama disebutkan, album anyar ini sebetulnya sudah digarap sejak pertengahan tahun 2020. Proses rekaman Naurora dimulai sejak Agustus 2020. Lantaran situasi pandemi maka semua rekaman dilakukan dengan cara remote, bertahap dan dalam setiap lagu melibatkan personel yang berbeda-beda.
Hal ini menurut Budjana menjadi berbeda dengan album sebelumnya, yang selalu dilakukan secara live recording dalam satu ruangan. “Biasanya keluar album langsung semua dengan digitalnya, kali ini tiga single, ditambah 2 lagu lalu jadilah album,” ujar Budjana. Tak heran jika dalam album ini, setiap lagunya memiliki kosmik dan warna-warni, terlihat dari melodi dan harmoninya.
Disebutkan, ada tiga lagu dalam bentuk single yang sudah dirilis mulai akhir tahun lalu, Oktober 2020 yang berjudul Kmalasana, kemudian Desember 2020 berjudul “Blue Mansion”, dan Maret 2021 bertajuk “Swarna Jingga”. Ada penambahan dua lagu sehingga menjadi utuh satu album, yakni Sabana Shanti dan Naurora.
Sejumlah musisi kelas dunia terlibat dalam album Naurora ini, diantaranya Simon Phillips (drummer Toto, The Who, Mick Jagger, Judast Priest, Jeff Beck), Dave Weckl (drummer Chic Corea electric band, Mike Stern) serta Jimmy Johnson (session bassist James Taylor, Allan Holdsworth). [med/Vril/t04g1/foto:istimewa]