Sebenarnya grup DRIVEN BY ANIMALS (DBA) sudah ada sejak tahun 2011. Sepuluh tahun lalu itu, berawal dari Budi DRIVE membuat band project bersama Dygo DRIVE, Lulud Pambudi, Demas dan Ario The Adams. Setelah merekam beberapa lagu, terjadi beberapa masalah di DRIVE yang berakibat DBA pun menjadi project terlantar dan stop melakukan kegiatan.
Pada 2019, Yoni Wijoyo yaitu seorang Lighting Engineer dan juga sahabat lama Budi & Dygo, yang pernah ada di tim kerja Drive, mengajak Budi membuat band project lagi. Maka tercetuslah ide menghidupkan kembali DBA.
Konsep tampilan DBA sendiri agak berubah dari awal terbentuknya, menjadi apa yang mereka sebut Lighting-Rock. Karena sejak diinisiasi kembali, mereka sepakat DBA nantinya harus tampil dengan kemasan musik rock dan lighting khusus yang dimainkan secara live.
Secara musik, DBA sejatinya merupakan band progessive-rock dengan lirik bertema protes sosial dan membeberkan fakta kehidupan masyarakat Indonesia pada umumnya.
Contoh konkritnya adalah single “Semua Boleh Jadi Presiden” yang mengungkapkan betapa masyarakat Indonesia terlalu mudah untuk berpendapat dan melakukan kritik terhadap apa saja disekitarnya. ”Terlalu banyak perbedaan pendapat malah yang berlandaskan ketidak pastian akar masalah, hoax yang semakin berani, dan tidak lagi mengindahkan aturan dan etika bermasyarakat. Seakan-akan semua boleh saja jadi presiden”, jelas Budi tentang lagu ini, seperti dalam rilisnya yang diterima tembang.com
Formasi Line-up Driven By Animal kini adalah Budi Rahardjo (vokal, gitar, synth) & Yoni Wijoyo (synth, lighting). Mereka berdua dibantu oleh Lulud (music producer), Dygo Pratama (bass), Riri (@ririkids, drums) dan Hansen (@gabskeeper, gitar). Juga pemain bass tamu yaitu Adhitya Pratama (@adhityapratama.s) yang mengisi rekaman lagu ini. Untuk music video dikerjakan langsung oleh Yoni Wijoyo dan tim Indonesia Lighting Project (ILP). Sukses Selalu Buat Driven By Animal. [med/ril/t04G-1/foto: DBAofficial]