Musisi musik yang sering dijuluki Sang Maestro musik Indonesia, Jockie Surjoprajogo, meninggal dunia Senin pagi, pukul 07:35. Istri yang juga manajernya, Mbak Tiwi, mengungkapkan  bahwa sang suami menderita komplikasi di tubuhnya. "Mas Jockie itu penyakitnya sangat kompleks. Dia ada diabetes, dia ada sirosis (kerusakan hati), dia juga ada stroke,” ungkap sang istri ketika ditemui beberapa waktu lalu.

Jockie yang turut membidani lahirnya album musik monumental bersama penyanyi almarhum Chrisye dan Eros Djarot, "Badai Pasti Berlalu" meninggal dalam usia ke-64 tahun. Sebelum meninggal Jockie, yang dalam masa perawatan di Rumah Sakit Pondok Indah, Bintaro sempat "dibuatkan" konser oleh rekan-rekannya sesama musisi, pekerja seni dan lintas profesi lainnya.

Konser  yang dihelat 24 Januari 2018 lalu bertajuk 'Pagelaran Sang Bahaduri' itu, dan digelar di Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat. Dalam konser itu pula, turut tampil sejumlah musisi Tanah Air mulai dari Aning Katamsi, Berlian Hutauruk, Fariz RM, Keenan Nasution, Khadri Mohamad, Glenn Fredly, Andy '/rif', D'Masiv, Dira Sugandi, dan masih banyak lagi.

Selama menempuh karir musiknya, Jockie sempat menjadi "motor" penggerak di sejumlah grup musik, seperti Godbless, Giant Step dan Swami. Yockie juga  sempat mencipta lagu dan menjadi Hits untuk sejumlah grup musik dan penyanyi Solo lainnya. 

Selain kelihaian mencipta lagu, Jockie juga terampil mengaransemen lagu. Gaya aransemen musik  Jockie Soerjoprajogo, yang sering disebut pop kreatif,   bisa disimak di album-album solo Chrisye seperti Sabda Alam, Percik Pesona, Puspa Indah Taman Hati, Pantulan Cinta, Resesi, Metropolitan, dan Nona.

Kiprah sebagai Music Director, Jockie menelurkan hits-hits bagi musisi papan atas negeri ini seperti pada album album milik Mel Shandy, Ita Purnamasari, Ikang Fawzi, hingga Nicky Astria. [lyz/c2/foto:istimewa/video:rifeldo-meiza-Youtube]