Dalam rangka menyambut Peringatan Hari Musik Nasional, Sejumlah musisi akan menggelar Konferensi Musik Indonesia (KAMI) 2018, di Kota Ambon, 7 hingga 9 Maret mendatang.

Kegiatan yanag akan melibatkan berbagai unsur pelaku industri musik dan pemerintah ini,menjadi wadah bagi pelaku industri musik untuk dapat berdiskusi langsung dengan pemerintah agar dapat menciptakan suatu pembaharuan suatu tatanan ekosistem musik yang berkelanjutan serta menjadi salah satu kekuatan ekonomi kreatif baru bagi Indonesia.
 
“Konferensi ini merupakan inisiatif kolektif yang datang dari ekosistem musik dalam upaya bersama membangun ekosistem musik yang terkelola berkelanjutan, mencerdaskan dan mensejahterakan serta keberadaan dari sebuah profesi.," ujar Glenn Fredly selaku Ketua Komite KAMI.

Ditambahkan Glenn, ajang konferensi selain kerja untuk perbaikan bagi industri musik ke depan, ini adalah untuk kerja untuk ketahanan kebudayaan bangsa.

Dalam konferensi pers yang juga dihadiri Dirut Tvri, Helmy Yahya, Direktur Program & Berita Tvri, Apni Jaya Putra dan Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Triawan Munaf, juga disebutkan bahwa  rangkaian kegaitan tersebut sudah dilakukan sejak bulan Desember lalu melalui sejumlah event musik dan forum diskusi di berbagai kota.

Acara konferensi yang akan ditutup oleh presiden Jokowi ini, akan diisi kegiatan konferensi, lokakarya dan puncaknya pada 9 Maret ini akan ditutup dengan festival musik di lapangan Merdeka Ambon, sekaligus perayaan Hari  Musik Nasional yang akan disiarkan langsung oeh Tvri ini akan menampilkan 100 keyboardis dan 100 vokalis.

“ Kita mensupport kegiatan positif ini, ini yang bisa kami lakukan untuk berkontribusi bagi musisi kita”, ujar Dirut Tvri, Helmy Yahya.

Pemilihan kota Ambon sebagai lokasi diadakannya acara karena musik itu sendiri sudah menjadi bagian hidup masyarakat Ambon, dalam kesempatan ini juga diharapkan Kota Ambon bisa mendapatkan predikat sebagai Ambon City Of Music oleh Unesco.

Kegiatan yang mengambil tema "Raya Nada Untuk Indonesia" ini diharapkan ekosistem musik menjadi lebih seimbang dan menjadi inspirasi dalam mendorong pembangunan ekonomi kreatif yang berkelanjutan, berkeadilan dan mensejahterakan, kolaborasi dalam membangun serta mempersiapkan generasi masa depan yang berkualitas melalui pendidikan dan kebudayaan sebagai sarana perdamian di negara kita. [wartakota/c2/foto:wartakota]