Teman-teman yang sudah siap menyaksikan penampilan band Toto pada perhelatan Java Jazz Festival 2019 nanti, sepertinya perlu tahu informasi singkat tentang band legend ini. CINMI coba merangkum secara singkat kiprah Toto diblantika musik dunia.
Toto merupakan salah satu band yang cukup dikenal oleh masyarakat Indonesia. Bagi teman-teman yang lahir era 70-80-an, lagu seperti “Lea”, I’ll Be Over You”, “Georgy Porgy”, “Rosanna”, dan “Africa” sudah bukan lagu yang asing lagi. Kisah perjalanan band bentukan para musisi studio (karena memang mereka suka berkarya dan berkutat di studio dalam meramu lagu) yakni Steve Lukather, David Paich , Steve Porcaro, Jeff Porcaro, dan David Hungate, penuh lika-liku dan batu sandungan.
Meski sudah berdiri sejak 1977, namun album perdana mereka bertajuk "Toto" baru rilis tahun 1978. Dan dalam upaya memperkenalkan albumnya, Toto menggelar konser keliling (Tour) Amerika. Dalam konser tersebut Toto menggandeng personel tambahan (additional player) yakni Tom Kelly (gitar, backing vokal) dan Lenny Castro (perkusi).
Menurut “Columbia Records” Album pertama Toto laku sekitar 4.5 juta copy. Dan gelaran keliling Toto di Amerika cukup mengangkat nama mereka di kancah musik global. Namun memang, kesuksesan gelaran konser tidak selamanya beriringan dengan penjualan album-album mereka. Terbukti, pada album Toto yang kedua, “Hydra” hanya laku sekitar 2 juta kopi dan album ketiga “Turn Back” malah anjlok keangka 1 juta kopi saja. Tentu ini menjadi “pukulan” bagi band Toto. Untungnya, sang performer memiliki Optimisme, hingga band ini meraih kesuksesan di album yang ke-4 tahun 1982 bertajuk "Toto IV" yang laku hingga 12 juta kopi, plus diganjar banyak award.
Album ini menghasilkan 3 singel hit yang mampu menembus Top 10 Billboard Hot 100, "Rosanna", "Africa", dan "I Won't Hold You Back". Album Toto IV juga masuk ke beberapa tangga album di dunia, dan penggemar Toto terus bertambah. Singel "Africa" masuk tangga-tangga lagu pada Februari 1983, dan menjadi sering diputar di radio-radio di seluruh dunia. Album Toto IV menerima 6 Grammy Awards, di antaranya "Rekaman Terbaik" ("Rosanna"), "Album Terbaik" (album Toto IV), dan "Produser Terbaik".
Setelah Toto IV, pemain bas David Hungate keluar dengan alasan ingin punya lebih banyak waktu bersama keluarga. Pun, setelah tur Toto IV, vokalis utama Bobby Kimball juga dipecat karena masalah pribadi antara dirinya dan band.
Sebelum meninggalkan Toto, Bobby Kimball sempat merekam beberapa potong dari lagu-lagu di album kelima Toto tahun 1984 bertajuk “Isolation”. Walaupun menjadi album laris, Isolation tidak sesukses Toto IV dan hanya meraih piringan emas. Tur keliling "Isolation Tour" dimulai Februari 1985 dan berakhir tiga bulan kemudian.
Era tahun 2000-an popularitas Toto mulai meredup. Selain terjadi permasalahan internal band, juga karena era itu bermunculan band-band baru yang membawa warna musik unik dan disukai oleh anak-anak muda jaman itu. Sekalipun sudah mulai tenggelam, gelaran konser Toto cukup diminati penonton. Periode yang tidak bisa dilupakan oleh Toto adalah masa vakum mereka sekitar tahun 2008-2013, dimana selama itu Toto tidak meluncurkan album baru, hanya beberapa album kompilasi lagu-lagu lama mereka.
Namun, tahun 2014 mereka kembali menggebrak dengan meluncurkan live album, 35th Anniversary: Live in Poland, sekaligus peringatan 35 tahun Toto berdiri. Bangkit dari masa vakum, personel Toto yang tinggal hanya berempat saja, yakni Steve Lukather (gitaris), David Paich (keyboardist, vokalis utama dan backing vokal), Steve Porcaro (keyboardist), Joseph Williams (Vokalis utama dan backing vokal) kembali menggelar konser dan tour keliling dunia.
Kisah perjalanan Band legendaris ini tentu masih banyak lagi yang belum diungkap dalam tulisan singkat ini. Yang pasti, seperti halnya band-band lain, Toto juga memiliki keunikan terutama dengan kemampuan (skill) personel didalamnya yang kata orang musisi “studio” itu. Dan tidak bisa dipungkiri Toto merupakan salah satu band dengan vokalis utama yang lebih dari satu orang.
Jika pada umumnya sebuah band besar hanya memiliki satu orang atau terkadang dua vokalis yang bertugas menyanyikan lagu mereka. Berbeda dengan Toto, yang banyak dari berbagai lagunya justru mereka berganti-gantian berperan sebagai vokalis utama. Seperti contoh di Album Toto IV, lagu rosanna dinyanyikan oleh sang vokalis Bobby Kimball dan gitaris Steve Lukather, sedangkan lagu hits Africa dinyanyikan oleh Paich (keyboardist dan vokalist) dan Kimball, di lagu It's a Feeling dinyayikan oleh keyboardist Steve Porcaro. Memang ciri khas dari band yang satu ini terkenal akan eksperimen mereka.
So, biar nggak penasaran dengan penampilan dan performa skill mereka, kalian kudu hadir dalam gelaran musik Jazz terbesar di Indonesia, Jakarta Internasional Jazz Festival, tanggal 1 – 3 Maret 2019 di JIExpo Kemayoran. See You Guys.. [lyz/bbs, foto: istimewa]