Bagi musisi sekelas Vicky Sianipar, masa Pemilu seperti saat ini, musisi tak ubahnya seperti pembuat spanduk saja. Siap terima pesanan lagu partai tanpa harus jadi partisan. Semua dilakukan secara profesional.
"5 tahun lalu aku pernah bikin mars PDIP dan itu dilakukan secara profesional, bukan berarti aku buatkan lagu PDIP ikut di dalamnya. Karena aku seorang musisi yang tidak suka politik," ungkap Vicky.
Untuk tahun-tahun ke depan pun, pemilik studio musik Vicky Sianipar ini menegaskan tetap ogah ikutan politik. "Nggak akan. Aku sama saja dengan tukang spanduk, ya bikin spanduk Golkar, ya bikin spanduk PDIP," tegasnya.
Kalau untuk partai Vicky biasa pasang tarif. "Adalah kalau itu," katanya. Tapi bila untuk negara, musisi yang tengah wara-wiri dengan hitsnya "Sesal Semu" itu tak berani pasang tarif. "Karena nyangkutnya banyak," pungkasnya. (kapanlagi/mag)