Serbuan band-band baru di dunia musik tanah air sepertinya masih belum surut. Salah satunya adalah Zigaz yang ikut meramaikan persaingan dengan album perdana mereka yang bertajuk ZIGAZ.
Zigaz yang beranggotakan Rama (drum), Azis (gitar), Randy (gitar), Ebi (bass) dan Zian (vokal) mengambil referensi dari musik poprock tahun ‘80 dan ‘90an akhir, namun mereka tetap bisa mengadaptasikan musiknya dengan selera pasar saat ini. Mereka mengaku sangat terinspirasi oleh Collective Soul, Audioslave, Aerosmith, The Police, Queen, dan juga Arkarna. Dari influences tadi, Randy sang gitaris yang paling banyak melahirkan lirik-lirik keren, sehingga bahasa Indonesia pun terasa sangat menyatu dengan melodi-melodi yang Zigaz ciptakan. Aziz yang juga gitaris utama Zigaz tidak kalah menyumbangkan harmoni-harmoni gitar yang terasa kasar tetapi berkarakter.
Sementara dari barisan nada bass, Eby juga berperan melahirkan beberapa lagu dalam album ini. Pemilihan rangkaian nada-nada rendahnya berhasil membuat lagu-lagu Zigaz bercirikan musik rock, dan juga catchy seperti musik pop. Rama yang menjaga beat dalam band ini tidak bisa diremehkan. Walaupun secara fisik dia terlihat lebih babyface dibandingkan yang lain, tapi siapapun yang melihat, akan merasa tertipu saat melihat Rama memainkan set drumnya.
Dan yang paling memberikan warna dari Zigaz adalah Zian, sang vokalis. Karakter suara yang dihasilkan oleh pita suaranya bisa disejajarkan dengan deretan vokalis-vokalis band papan atas yang sudah merajai belantika musik Indonesia. Kalau masih ragu, simak saja singel pertama mereka yang berjudul Sahabat Jadi Cinta.
Meskipun terbilang masih cukup muda, namun pengalaman masing-masing personel band yang terbentuk pada tanggal 19 Juni 2006 ini tidak bisa diremehkan karena mereka cukup matang dalam pengolahan sound, lirik, aransemen, dan juga skill. Pada akhirnya, Zigaz berharap bisa bertahan dan menjadi bagian dalam evolusi musik Indonesia. (pr/bug)