Dalam beberapa hari terakhir santer diberitakan tentang penjiplakan lagu Teman Tapi Mesra (TTM) milik Ratu oleh grup vokal yang bernama Ladylike. Di tangan grup asal Swedia itu, TTM diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan diberi judul "Dreaming of The Time".
Kabar miring yang banyak beredar di beberapa media dan forum online di tanah air ini ternyata tidak sepenuhnya benar. KRU Studios selaku produser Ladylike menyatakan dalam rilisnya bahwa ke sepuluh lagu yang terdapat album mereka diambil dari lagu-lagu hits Malaysia dan Indonesia. Lagu-lagu ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan diaransemen ulang untuk pasar internasional, tentunya atas ijin dari para pencipta lagu dan pihak yang bersangkutan.
Ladylike terdiri dari empat cewek, Isabelle, Louise, Miranda and Valerie. Mereka menyingkirkan sekitar 600 orang penyanyi lainnya dalam audisi yang diadakan oleh KRU Studios di Swedia. Negara ini dipilih oleh KRU Studios (perusahaan hiburan dari Malaysia yang sebelumnya meluncurkan KRU Studios di Amerika Serikat, Singapura, Indonesia dan Hong Kong) karena dianggap sebagai penghasil grup vokal terkenal macam Robyn, Roxette, Ace of Base dan ABBA.
Album perdana Ladylike yang diproduseri oleh Edry Abdul Halim baru saja selesai diproduksi di Malaysia. Dreaming of Time yang digubah dari lagu Teman Tapi Mesra diaransemen oleh Edry dan dialihbahasakan oleh Robert Bromley. Satu lagu Indonesia lain yang ada di album ini adalah Rahasia Perempuan milik Ari Lasso yang digubah menjadi lagu berjudul Shooting Star.
Maia Estianti selaku pencipta lagu TTM membenarkan bahwa lagunya sudah dibeli oleh pihak KRU Studios. Hmm.. disaat beberapa musisi kita tengah bermasalah dengan penjiplakan, Maia mampu menunjukkan bahwa karyanya layak diangkat ke tingkat internasional. Salut untuk Maia ..(bbs/bug)