Apa yang ada dibenak Anda dengan Tenaga Kerja Indonesia (TKI)? Gambarannya mungkin hanya sekelompok orang yang mencari nafkah dinegeri orang, tidak berpendidikan tinggi, dan mungkin (maaf) bekerja pada sektor kasar (buruh). Tapi apakah Anda tahu, bahwa minat mereka dengan dunia kesenian sama, dengan hampir kebanyakan orang. Lebih lanjut lagi, apakah Anda tahu bahwa kemampuan (skill) mereka mendalami seni melebihi kita? Inilah yang baru ditunjukkan TKI asal Indonesia yang bekerja di Taiwan. Ya, mereka para TKI menggelar pentas seni di Taipei Main Stasiun, Minggu kemarin (20/07).
Ratusan penonton, termasuk para pejabat Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI), dibuat terkesima dengan penampilan band yang dibentuk oleh TKI, seperti "Nasionalis Band", "Eye Shadow" dan "Kiraso". "Mereka tampil bagus, layaknya band profesional," ujar Pangkuh Rubiyono, Asisten Senior Urusan Tenaga Kerja KDEI.
Grup Nasionalis merupakan band yang beranggotakan empat orang TKI laki-laki dengan aliran musik rock. Mereka mendendangkan lagu-lagu Jamrud. Eye Shadow yang beranggotakan empat TKI membawakan lagu Guns 'n Roses dan beberapa lagu ciptaan sendiri, sementara Kiraso merupakan band yang terdiri dua TKW yang bekerja di Sincu ini membawakan lagu-lagu milik Coklat.
Selain musik, pentas seni juga menghadirkan tari tradisional asal Ponorogo, girang-girang, yang dipertunjukan oleh seorang TKW asal Madiun, Titis.
Penonton yang kebanyakan warga Taiwan tampak antusias. Beberapa dari mereka mondar-mandir mengambil gambar dengan kamera digital, bahkan ada yang merekamnya.
"Kita suka pentas seni ini," kata seorang warga Taiwan.
Diatas panggung berukuran tujuh kali lima meter tersebut, para TKI seniman sanggup menghentakkan irama yang mengundang penonton ikut bergoyang. Terbukti, ratusan TKI memenuhi kursi yang disediakan panitia ikut berdiri, bernyanyi dan ikut berjoget bersama ketika grup musik tersebut mendendangkan sebuah lagu.
"Ini baik untuk para TKI, dapat menyalurkan hobi mereka dan tetap dapat menikmati bekerja di Taiwan," ujar Ira, Penyiar Radio Voice of Hakka untuk Siaran Indonesia
Dikatakan wanita yang juga pekerja sosial itu, dengan jam kerja yang ketat dan juga hanya sehari libur yaitu minggu maka acara seperti ini akan menjadi tempat untuk meredakan kepenatan setelah kerja bagi para TKI.
Taipei Main Stasiun merupakan salah satu tempat berkumpulnya para TKI di Taiwan. Di tempat tersebut, selain merupakan stasiun subway, stasiun kereta api, juga pusat perbelanjaan.[an/ly/it]