monita tahalea - haiBudaya ramah-tamah yang mulai hilang dari Indonesia jadi inspirasi bagi Monita Tahalea untuk melahirkan sebuah lagu bertajuk "Hai". Monita menggandeng Gerald Situmorang untuk bersama-sama menulis tembang manis itu.

"Keramahan adalah salah satu ciri khas bangsa Indonesia. Sayangnya, sifat komunal ini mulai ditinggalkan generasi muda," kata jebolan Indonesian Idol itu. 

Monita mengalami sendiri hidup di tengah lingkungan sosial yang modern, sibuk dan “bising”. Ia merasa kemajuan zaman yang menelurkan teknologi canggih menggerogoti kehangatan dalam lingkungan sosial. Kini, kepedulian seakan tenggelam di tengah aktivitas dunia virtual. Sapaan “hai” digantikan sebaris pesan instan, pelukan digantikan tanda hati di media sosial. Tetapi, pengalaman non-virtual mengajarkan Monita sesuatu yang berharga.

"Aku ingat suatu saat, di tengah perjalanan ke negeri seberang, aku disapa “Hello! Have a good day!” oleh seorang asing yang aku temui di jalan. Di kesempatan lain, aku disapa "Selamat pagi!"oleh seorang ibu di tengah pedesaan,” ceritanya. “Gestur sesimpel itu membuatku merasa lebih positif. Sejak itu aku makin menyadari, satu “hai” dapat mengubah hari seseorang,” lanjutnya.

Dalam liriknya yang sederhana, "Hai" menggelitik pikiran dengan pertanyaan: ingatkah kita bagaimana menyapa sesama kita? Sepotong hai bisa membentuk senyum dan mengubah hari seseorang.

Hai teman, apa kabar
Lama tak ku dengar suaramu
Apa harimu, bermentari
Adakah malammu dihiasi mimpi

 

Hai teman, hapus sudah
Senyum kelabu di wajahmu
Masa yang lalu tlah berlalu
Kini hari baru bernyanyi untuk mu

 

Rilis “Hai” juga menandakan kelahiran komunitas pendengar Monita, #HaiTeman. Dengan niat serupa, Monita berharap bahwa komunitas ini akan menjadi tempat bagi para pendengar untuk saling mengenal, mendukung dan berbagi semangat positif.

"Hai" menjadi singel kedua Monita dari album Dandelion (2015). Dapatkan CD albumnya di situs Demajors, atau dapatkan versi digitalnya di layanan musik legal favoritmu. (pr/bug)