Setelah konser terakhir yang dilaksanakan di tahun 2015 dengan judul La Voz de La Noche – Voice Of The Night, kelompok paduan suara Universitas Al Azhar Indonesia, Rascacielos Choir, akan menampilkan libretto yang didalamnya terdapat gabungan dari seni peran, seni musik, dan seni tari. Libretto ini disajikan dengan dialog yang dinyanyikan dengan judul Sangkuriang menjadi hal yang baru dan menantang untuk pelatih dan para anggotanya.
Libretto Sangkuriang ini akan diselenggarakan pada 22 Oktober 2016 di Teater Kecil Ismail Marzuki, Jakarta Pusat. Rascacielos Choir yang biasa disebut ‘Rascho’ akan menampilkan dua kali pertunjukkan Libretto yang sama pada sore dan malam hari.
Dengan latar belakang cerita rakyat dari Tangkuban Perahu ini, Drama musikal yang akan ditampilkan dalam rangka 10 tahun Rascacielos Choir adalah buah karya dari sastrawan Indonesia terkenal Utuy Tatang Sontani, yang akan di sutradarai oleh Abdul Aziz Wahyudi dengan Dessy Sophianti sebagai music director.
Libretto Sangkuriang mengisahkan sebuah legenda fenomenal Gunung Tangkuban Perahu yang berasal dari kota Bandung. Konon seorang pemuda bernama Sangkuriang membuat sebuah perahu dan membendung telaga untuk memenuhi permintaan yang diajukan oleh ibunya sebagai syarat mutlak perkawinan. Namun sang ibu yang menyayangi anaknya yang tidak terang-terangan menolak pinangan anak kandungnya tersebut dan berniat menggagalkannya.
Tokoh yang ada di dalamnya, benar-benar diseleksi dari seluruh alumni dan mahasiswa Universitas Al Azhar Indonesia berdasarkan kemampuan yang mereka miliki. Pemeran utama yang memerankan tokoh Sangkuriang adalah Zaya Fadhlillah dan Dayang Sumbi diperankan oleh Rencyta Trias Putri.
Untuk informasi hubungi Contact Person dan lihat media social Rascacielos Choir berikut ini
- Dhiya 081210446262
- Instagram @rascho_uai
- Twitter @PSMRaschoUAI
- Line@ @egy7448i