Kelompok musik Slank Rabu malam menggelar konser premium bertajuk "Revolusi Bunga, Generasi Wangi" di Ballroom Hotel Ritz Carlton, Jakarta.
"Di balik laki-laki hebat ada perempuan hebat pula, atas dasar itu kami menyelenggarakan konser ini," kata Bimbim sang drummer usai latihan persiapan.
Perempuan yang menjadi sosok penting dalam perjalanan karir Slank, menurut Bimbim di antaranya Bunda Iffet.
Ibu kandung Bimbim tersebut dia anggap sebagai pembawa perubahan mendasar dalam Slank. "Bunda membawa kami meninggalkan obat-obatan, dari mabuk menjadi tidak mabuk lagi. Saat ini saya malah berupaya utuk berhenti merokok," kata Bimbim.
Perubahan mendasar yang dilakukan oleh perempuan itu mengugah Slank untuk mengusung sebuah konser yang khusus didedikasikan kepada kaum hawa.
"Perempuan, ibu kita, anak kita, yang membuat Slank yakin untuk berubah. Mereka membuat suatu revolusi mental yang membawa hijrah dari jelek ke baik, tak hanya sekadar membawa tapi juga melakukan percepatan," kata dia.
Slank juga menggandeng sejumlah musisi perempuan, Windy Setyadi (accordion), Anindya (saxophone), Mia (violin), Tetangga Pak Gesang (ukulele), Oppie Andarista (vokal).
Konser yang dimulai pukul 20.15 WIB berisi 13 lagu yang dibuka dengan "I Miss U, But I Hate You".
Lagu yang diambil dari Album "Too Sweet Too Forget" yang dirilis pada tahun 2008 ini langsung membawa sekitar seribu orang penonton dalam hentakan musik yang dimainkan, Kaka (vokal), Abdee (gitar), Ivanka (bass), Ridho (gitar), dan Bimbim (drum).
Slank kemudian membius penonton dengan "Virus", "Melatiku" berkolaborasi dengan Tetangga Pak Gesang, "Kalau Kau Ingin Jadi Pacarku", "Terbunuh Sepi" berkolaborasi dengan Imel, "Mawar Merahku", dan "Terlalu Manis" dengan Oppie Andaresta.
Permainan lampu dan fasilitas berupa dua layar lebar membuat konser ini memenuhi hasrat penonton yang ingin menyaksikan sajian live yang biasanya diberikan Slank di konser di lapangan terbuka. [bbs/tir/foto:istimewa]