Kabar duka cita datang lagi dari musisi Indonesia. Ucok "AKA" (69) dikabarkan meninggal dunia hari Kamis (3/12) jam 5.30 WIB di RS Dharmo Surabaya. Rocker gaek ini sudah sejak beberapa bulan lalu dirawat di rumah sakit karena menderita kanker paru-paru stadium 4. Rencananya beliau akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Kebraon Tegal, Karangtilang, Surabaya, Jawa Timur, hari ini.

Penyanyi bernama lengkap Andalas Datoe Oloan Harahap itu meninggalkan sembilan istri dan sembilan anak. Ucok adalah anak pertama dari empat bersaudara, bapaknya bernama Ismail Harahap, ibunya bernama Fransiska Mahyu.

Bersama Syech Abidin, Artur Kaunang, dan Sonata Tanjung, Ucok membentuk band AKA pada 23 Mei 1967 di Surabaya. AKA inilah yang melejitkan nama Ucok sebagai salah satu musisi rock yang kerapkali menyajikan atraksi panggung gila-gilaan. Ucok sering membawa kelinci hidup dan menyedot darahnya di atas panggung.

AKA pernah menelurkan beberapa album, seperti Do What You Like (1970), Reflections (1971), Crazy Joe (1972), Sky Rider (1973), Cruel Side of Suez War (1974), Mr. Bulldog (1975), Pucuk Kumati (1977), AKA in Rock (1979), The Best of AKA (1979), AKA 20 Golden Hits (1979), dan Puber Kedua (1979).

Sayang, kuartet AKA ini akhirnya bubar karena Ucok memilih bersolo karir, sementara tiga personil lainnya, membentuk kelompok baru, SAS, yang merupakan kependekan dari nama depan mereka. Nama Ucok semakin tenar ketika bersama Ahmad Albar membentuk Duo Kribo.

Malam Penggalangan Dana Untuk Ucok

Selasa (1/12) beberapa musisi ibukota sempat menggelar acara untuk menggalang dana bagi Ucok Aka di Backstage Ancol. Selain menghadirkan grup band Slank, Boomerang, The Rock Indonesia,  Pay-Dewiq, dan Mulan Jameela, hadir pula di atas pentas penampilan kembali dua mantan personel AKA, Syech Abidin (drum) dan Soenata Tandjung (gitar).
 
Dalam acara pengumpulan dana tersebut, dilelang sejumlah memorabilia, seperti karikatur gambar Ucok AKA, album pertama duo kribo (Ucok dan Ahmad Albar) produksi Irama Tara, yang melambungkan single "Neraka Jahanam" dan sebuah piringan hitam album pop melayu AKA Band milik kolektor Ali Gunawan. Album produksi Indra Record Surabaya ini, menjadi album  bergenre pop melayu satu-satunya milik AKA Band. Tak hanya itu saja, sejumlah lagu yang dibawakan pengisi acara juga berhasil dilelang. Lagu "Orkes Sakit Hati" yang dibawakan Slank, misalnya, terjual dengan harga Rp 5 juta.
 
Yang cukup menarik perhatian adalah penampilan kembali Syech dan Soenata di atas panggung. Mereka tampil didukung Jelly Tobing, yang menggantikan Arthur Kaunang, personel AKA lainnya, yang malam itu berhalangan hadir. Bersama Andi /rif, Syech tampil dengan membawakan lagu "Badai Bulan Desember", yang cukup tenar pada zamannya. Dalam acara tersebut, lagu yang bakal dinyanyikan ulang dan dijadikan single terbaru Andi /rif itu, berhasil dijual dengan harga Rp 15 juta. (bbs/bug)