Grup musik Musikimia usung tema "Indonesia" dalam album terbarunya. Dalam peluncuran album berjudul "Indonesia Adalah", Musikimia menyodorkan lima lagu, dua diantaranya aransemen ulang dari karya Koes Plus (Kolam Susu) dan karya Ibu Sud (Tanah Airku).Tiga lagu lainnya adalah  Ini Dadaku, Apakah Harus Seperti Ini (single perdana), dan Merdeka Sampai Mati.

"17 tahun kami besar di musik, dari Sabang sampai Merauke sudah kami sambangi. Sebenarnya kita bisa jadi negara paling kaya di dunia, kaya raya budaya dan keindahan alam," ujar Yoyok dalam jumpa pers di Jakarta, kemarin (2/11).

Dihadapan awak media, Musikimia membandingkan perjuangan generasi muda sekarang dengan pejuang yang menjadi pahlawan diera masa kemerdekaan. Menurut Yoyok, Musikimia berjuang lewat  musik dengan  menyemangati agar generasi sekarang dan selanjutnya tidak berhenti berjuang.

"Indonesia  bisa menjadi super power, jika kita mau dan  selalu berpikir positif, terus berkarya, nggak cepat menyerah dengan keadaan, jangan berkeluh kesah," tambah Rindra.

Menurut Stephan, saat ini sayangnya lebih banyak hal yang negatif dari Indonesia yang diangkat. Musikimia ingin menunjukkan sisi positif yang terlupakan lewat Indonesia Adalah. Album ini bukan yang pertama dari para personilnya bicara soal nasionalisme, karena Padi pernah membuat lagu yang menjadi soundtrack film Nagabonar.

Yang menarik, Musikimia juga mengusung tema Indonesia hingga ke sampul albumnya, yang mereka buat deng konsep batik universal. Alasannya karena selain di Jawa, daerah lain seperti Sulawesi dan Jawa juga memiliki batik. Batik tersebut digunakan untuk melukiskan pulau-pulau besar Indonesia dalam sampul album Musikimia terbaru itu. [ris/foto:istimewa]