Bagi band yang tadinya dituduh plagiat, kemudian secara sadar melakukan reposisi brand-nya dan sukses, salah satunya adalah J-Rocks. Ya, disadari, banyak publik yang melontarkan kritik terhadap kemunculan band ini tahun 2003 yang dinilai mirip dengan L'Arc En Ciel. Sebuah band rock asal Jepang.

"Jika ada orang  yang mengatakan kami adalah plagiat L'Arc En Ciel, mungkin mereka belum mengerti arti plagiat yang sesungguhnya," ujar Iman Taufik Rachman, vokalis J-Rocks.

J-Rocks yang digawangi Iman – lead vocals, rhythm guitar ; Sony – lead guitar ; Wima – bass guitar ; dan Anton – drums  menganggap semua yang dikatakan publik sebagai "angin lalu" yang tidak perlu digubris.  J-Rocks terus melenggang dengan mantap menyusuri karir bermusiknya, salah satunya melalui ajang pencarian band berbakat, "Nescafe Get Started". Lewat ajang ini akhirnya melejitkan band yang kini sudah menelurkan dua album ; Topeng Sahabat (2005), dan Spirit (2007).
 
Namun, jangan salah, perjalanan J-Rocks meniti karir di industri musik Indonesia tidak semudah yang dibayangkan. Meski sudah berhasil memenangkan  ajang "Nescafe Get Started", J-Rocks juga harus mencari "panggung" untuk bisa tampil. Lewat networking yang cukup baik, J-Rocks akhirnya  bisa tampil di ajang musik bergengsi "Soundrenalin", dan menjadi duta campaign "MTV Staying Alive".

Salah satu kunci sukses dari J-Rocks adalah kemampuannya mengorganize diri, diawal karirnya, hingga terbentuk manajemen yang solid hingga saat ini. Kemampuan manajemen melakukan re-branding J-Rocks dari band yang diidentikkan dengan band Jepang ternyata sukses. Salah satunya adalah dengan melekatkan unsur ke-Indonesiaan, lewat desain pakaian bercorak batik. Tidak hanya itu, J-Rocks juga dikenal sebagai band yang fashionable dalam berbusana saat pentas. Hal ini diakui oleh sejumlah musisi, seperti Ari Lasso, Bongky, dan  Armand Maulana (gigi).

"J-Rocks diantara sedikit band yang dengan sangat sadar memadukan kekuatan musik dan tampilan visual, yang akhirnya menjadi ciri utama band ini. Kreativitas dan energi yang selalu meluap-luap dalam tiap penampilan menjadikan kekuatan utama mereka," ujar Ari Lasso, eks vokalis Dewa 19.

Kisah perjalanan J-Rocks yang diuraikan dalam bukunya yang berjudul "The Untold Story of J-Rocks: Untuk Bintangku" terbitan Gramedia Pustaka juga dilengkapi dengan kisah percintaan para personelnya terhadap orang yang dikasihi hingga akhirnya mereka berumah tangga.

Membaca buku ini, kita seperti disodorkan fakta bahwa berkarya menjadi musisi bukan melulu untuk mendapatkan materi. Namun jauh dan lebih dari itu, selain sebagai bentuk ekspresi kepuasan jika karyanya bisa dinikmati, J-Rocks juga memiliki visi bermusik yang terus berupaya menjadi "trend maker". "Kami akan terus berkarya membuat trend baru baik dibidang musik, fashion, maupun stage act tanpa mengenal lelah dan bosan". Itulah J-Rocks.. Sukses Selalu untuk Kalian.. [SRL/foto:istimewa]