Bagi sebuah band, momenpeluncuran album menjadi sebuah kejadian yang tidak akan pernah terlupakan. Apalagi jika album yang diluncurkan merupakan album perdana, dimana saat mereka muncul sosoknya belum banyak yang mengenal. Kesalahan mengemas acara peluncuran bisa berakibat "fatal", apalagi ditambah dengan materi lagu dalam album yang diluncurkan datar-datar saja.

Sementara, bagi band yang sudah memiliki nama dan sudah beberapa kali meluncurkan album, event peluncuran album inginnya dibuat "berbeda" dari album satu ke album berikutnya.

Mengemas event peluncurkan album, bagi beberapa band mungkin bukan menjadi hal utama. Kebanyakan dari mereka bahkan  menuruti saja kemauan dan  konsep yang disiapkan  tim manajemen. Konsep yang biasa dilakukan adalah dengan mempersiapkan tempat,  undangan (termasuk undangan wartawan), kemudian menyiapkan konsumsi dan goody bags (merchandise) yang dibagikan selepas acara.  Acara diawali dengan paparan salah seorang personel, kemudian pihak label/produser  dan pengamat, lalu mereka perform satu-dua lagu baru, acara ditutup dan selesai.

Seyogyanya, moment peluncuran album menjadi sebuah agenda yang penting dalam sejarah berkiprahnya band. Dan sepatutnya acara peluncuran bisa disiapkan dengan konsep yang "beda" dari album satu ke album yang lain. Pihak manajemen band juga seharusnya bisa menciptakan terobosan-terobosan baru bagi band yang dimenejerinya. Terobosan yang dimaksud adalah bagaimana mewujudkan ide-ide kreatif, sehingga band yang dibinanya bisa tetap eksis dan dinamis. Apalagi, sebetulnya mengkreasikan idenya menjadi sesuatu yang "berbeda", secara tidak langsung mereka, band yang bersangkutan, sedang menciptakan sebuah "sejarah"  bagi kiprah mereka di blantika musik Indonesia.

Di Indonesia, Ide  kreatif meluncurkan album kebanyakan terjadi pada era tahun 2000-an. Misalkan yang dilakukan oleh Padi Band tahun 2003 yang meluncurkan album ke-5 mereka, "Tak Hanya Diam" diatas kapal perang di Teluk  Jakarta. Padi mengundang sejumlah media dan ratusan "sobat padi"(sebutan bagi fans padi), kemudian Padi mulai memainkan lagu saat matahari mulai terbenam. Kapal perang meluncur perlahan dengan kecepatan 5-6 knot, Piyu dan kawan-kawan menyuguhkan sejumlah lagu baru yang dicomot dari album yang diluncurkan.  

Selain Padi, band papan atas Cokelat juga melakukan hal yang "beda" pada tahun 2004. Band yang digawangi Kikan Cs ini meluncurkan album terbarunya yang bertitel "Segitiga" diatas pesawat terbang diatas ketinggian 33.000 kaki. Dengan "corong" dari ruang pilot Kikan melantunkan sejumlah lagu andalan dari album terbarunya.

Konsep peluncuran album yang "nyeleneh" juga dilakukan oleh Peter Pan. Band asal Bandung ini meluncurkan single album di dalam penjara. Kebetulan saat proses penggarapan album, salah seorang pentolan band itu, Nazril Ilham atau yang dikelan Ariel, tersandung kasus video Porno yang dibuatnya. Peluncuran album bertitel "Suara Lainnya" digelar bersamaan dengan konser instrumental pertama di Indonesia yang diisi Lukman, Uki, Reza, dan David, tanpa sosok Ariel sebagai vokalis. Album "Suara Lainnya" berisikan 11 lagu, dengan sembilan lagu instrumen dari Ariel, Lukman, Uki, Reza, dan David. Dua lagu dengan vokal dari Momo 'Geisha'. Dan yang sangat spesial dalam album ini adalah singel milik Ariel yang bertajuk "Dara".

Tidak ketinggalan Band Ungu juga melakukan hal yang "beda" dengan meluncurkan album religinya bertajuk "Maha Besar" disebuah Panti Asuhan. Selain meluncurkan album, Ungu juga memberikan bantuan sosial "Basuh" (Bantuan Kasih Ungu) kepada sejumlah anak yang  tinggal dalam panti tersebut.

Belum lama,Bondan Prakosa dan Fade2Black meluncurkan album keempat mereka di lapangan Futsal. Ide peluncuran album ini berasal dari Bondan Prakoso, yang melihat lapang sebagai ajang persatuan, sekaligus  munculnya aksi kekerasan. Konsep yang mereka gelar cukup kreatif, mereka menyelipak pesan "Respect"supaya terjadi persatuan (Unity) yang  manfaatnya bisa dirasakan semua orang (For all). Sikap respect di lapangan pun diparodikan langsung oleh BF2B sebelum peluncuran album. BF2B yang dibantu beberapa rekan mereka, bertanding futsal dengan tim All Star Futsal Indonesia, yang diperankan beberapa orang dengan penampilan badut, pengamen, pocong, koruptor dan lain-lain.Dalam parodi, diperlihatkan bagaimana tim All Star Futsal Indonesia berbuat curang di lapangan, bahkan menyuap wasit.

Ide-ide nakal, nyeleneh atau apapun namanya tentu saja bertujuan untuk "menyegarkan" kembali perhatian seseorang atau para fans terhadap band yang disukai. Tidak hanya itu,
kreativitas yang dimunculkan oleh sebuan band juga menggambarkan keseriusan band dan manajemennya mengemas diri agar bisa dan selalu mendapat tempat dihati penggemarnya. Tanpa kreativitas, sebetulnya mereka sedang membiarkan dirinya "terkubur" ditengah maraknya band-band baru yang bagus secara skill dan profesionalitas. Apalagi, seperti diketahui, pasar musik bergerak begitu cepatnya. Pihak manajemen sepatutnya harus juga bisa merespon selera pasar agar mereka bisa "menjual" band yang dibawanya agar terus bisa eksis diblantika musik Indonesia, dan bahkan go internasional. Go..go musik Indonesia [lysthano/IT/Img:Istimewa]