DAMNED! Itulah kalimat yang bisa keluar dari mulut saya ketika menyaksikan “keajaiban” aksi panggung Santana di Java Jazz Festival 2011, Jumat [4/2/2011].  Tata panggung yang ciamik, sound yang bersih dengan permainan Santana yang menggoda, membuat ribuan penonton terhipnostis seperti layaknya mendengar kotbah rohaniwan di atas panggung. Bedanya, ini dengan medium musik.

"Konser ini saya dedikasikan kepada perempuan, ini untuk perempuan. Karena perempuanlah yang membuat kita bahagia, nikmatilah," begitu kata gitaris kelahiran 20 Juli 1947 itu.

Tampil dengan penuh improvisasi, Santana mendapat dukungan teman-teman bandnya yang tampil juga cukup ciamik. Saat Santana istirahat, bassis, drummer dan pianis Santana saling memamerkan kemampuan mereka. Aksi sang drummer Santana yang bertubuh tambun selalu mengundang decak kagum para penontonnya. Tata cahaya yang sempurna pun menambah efek dramatis petikan Santana.

Buat dia, apa pun yang dilakukan di dunia ini harus bisa membawa kebaikan dan kebahagiaan untuk semua orang. Begitu juga ketika bermusik. "Kami ingin menciptakan keajaiban di mana pun berada. Kita harus menjadi orang yang memiliki rasa cinta. Karena dengan cinta, semua masalah bisa terselesaikan," katanya.  Misi penampilannya di Jakarta pun penuh dengan makna. "Menghargai orang, menghargai perempuan, dan menyebarkan cinta. Itu yang paling penting," imbuh pemilik hit Maria Maria tersebut.

Carlos Santana baru saja menikah lagi dengan Cindy Blackman, 52, perempuan kelahiran Ohio. Dia adalah seorang drumer jazz dan rock. Blackman dikenal sebagai drumer yang pernah bekerja sama dengan Lenny Kravitz. "Saya menikah pada 19 Desember tahun lalu. Istri saya Afro America," ujar Santana bahagia. 

Santana mengatakan, Blackman kini membuat hari-harinya bahagia. Pada Juli tahun lalu, Santana melamar istrinya itu saat konser The Universal Tone Tour di Tinley Park, Illinois, Chicago. Beberapa bulan kemudian, mereka menikah. Meski pernah gagal membina rumah tangga, Santana tak merasa terpuruk. Dia yakin dengan pilihannya. Bersama Blackman, Santana memiliki keluarga baru yang memberikan kebahagiaan setiap hari. 

Menurut Santana, memiliki Blackman adalah hal terindah yang pernah dimiliki. "Dia cantik seperti putri," ujarnya. 

Santana pun berharap agar semua orang bisa merasakan anugerah Tuhan sebagaimana yang dirasakannya. Namun, ketika diminta menggambarkan istrinya saat beraksi di panggung, Santana memiliki ungkapan lain. "Dia drumer hebat. Kalau lihat aksinya di panggung, wow dia seperti Bruce Lee. Mereka sama-sama menakjubkan," katanya.

Dengan adanya istri, Santana merasa senang. Sebab, jika ada kesempatan tur, mereka bisa pergi bersama. Bagi Santana, mengunjungi banyak tempat dan bertemu banyak orang dari berbagai belahan dunia semakin membuat hidupnya lebih indah. 

"Ya, bertemu dengan banyak orang memang membuat hidup ini semakin indah. Karena itu, saya sekarang berada di sini, Jakarta, untuk bertemu kalian semua," ucapnya

Apa yang diungkapkan olehnya memang terasa penuh spirit. Perjalanan spiritual pria yang mulai belajar gitar di usia delapan tahun itu memang tak kalah menarik daripada perjalanan bermusiknya. Santana sangat menyukai meditasi. Pada 1972 Santana dikenalkan kepada seorang guru bernama Sri Chinmoy. Yang mengenalkan adalah John McLaughlin, gitaris Band The Mahavishnu Orchestra.

Sampai sekarang dia masih sering melakukan meditasi. "Ya, saya masih melakukannya. Mau berkarya pun, saya meditasi. Karena buat saya, menjadi musikus itu bukan pekerjaan, tetapi kebahagiaan. Saya bermeditasi supaya nanti saat konser semua penonton bisa menikmati, pulang tidak ada halangan di jalan. Mereka bisa merasakan bahagia, bisa tidur dan bangun pagi. Begitu juga saya," jelas pemilik nama lahir Carlos Augusto Alves Santana itu.

Mengenai spiritualitas, dia tidak menerangkan agama yang dianut. Dia hanya bilang agamanya adalah Tuhan. Tuhan itu menganjurkan kebaikan, cinta kasih, menghargai sesama, dan memiliki gairah.

"Kalau kita lihat sekarang ada pergolakan di Mesir dan Libya, sedih rasanya. Masih banyak orang yang mengaku memiliki agama, tetapi masih menginginkan perang dan kekerasan. Saya rasa mereka tidak menganut Tuhan. It’s not God, it’s Godzilla," katanya.[kiko]