Sebuah perhelatan besar untuk pemuja genre metal pun dilangsungkan di Lapangan D Senayan Jakarta. Dengan mengusung nama Hammersonic – Jakarta International Metal Festival 2012 diselenggarakan selama sehari penuh pada Sabtu, 28 April 2012. Adalah Revision sebagai biang keladi diadakannya festival musik beraliran kencang ini dengan menyediakan dua panggung besar,Hammer dan Sonic, sebagai podium untuk para musisi metal berkhotbah kepada "umat" metal.

Straighout langsung menghajar dengan gempuran death metal mengawali pentas di panggung Hammer. Seolah tak memberikan kesempatan metalheads untuk bernapas, Funeral Inception langsung menggempur kuping. Trio grindcore, Dead Vertical, pun melanjutkan "siksaan" tanpa ampun.

Setelah buaian melodic metalcore dari band asal Malaysia, Massacre Conspiracy, "pintu neraka" pun terbuka lebar. Langsung saja Pasukan Babi Neraka lepas kendali untuk menemui sang tuan, Down For Life. Band asal Australia, Dawn Heist, yang menyuguhkan metal bermain di depan penonton yang pasif tak terpancing untuk bertindak "rusuh". Begitu pun dengan Human Like Monster dan Divine Codex. Riak-riak crowd surfing serta circle pit mulai terjadi ketika Noxa dengan grindcore berdurasi cepat dan padat menginjak panggung Hammer. Apalagi ketika Tonny turun dari panggung dan merapat ke barikade menjumpai "umatnya". Kontan metalheads berebut mik dan bernyanyi bersama. Tak cukup sampai disitu, Tonny kemudian keluar dari barikade dan bernyanyi sambil diusung oleh penontonnya. Debu-debu yang berterbangan menyesakkan dada tak dipedulikan.

Suasana kembali tenang ketika Impiety muncul. Suguhan black metal ditampilkan dengan wajah dihiasi corpse paint dan cipratan darah tiruan. The Arson Project mencoba mengulangi resep yang sama dengan Tonny ketika diakhir lagu Niklas Larson bergabung dengan penonton. Alhasil kaos yang dikenakan Niklas "dirampok" oleh penonton.

Debu-debu semakin tebal menghiasi udara ketika wakil asal Jogja, Death Vomit, memuntahkan brutal death metal dengan sepenuh jiwa. Tanpa malu dan segan, metalheads menjalankan ritual "penyembahan" headbang dan crowd surfing. Ribuan devil horns pun diacungkan ke udara. Berikutnya kibasan rambut ketika headbang kerap kali dilakukan oleh tiga garda depan band asal Jepang, GXSDX, dengan iringan death metal serta beberapa kali gangguan tata suara. Nothnegal yang datang jauh dari Maldives kembali harus berhadapan dengan penonton yang pasif karena sepertinya asing dengan musik yang mereka suguhkan.

Jeda cukup lama sempat berlangsung karena kekosongan yang seharusnya adalah Cyanide Serenity mendapat giliran pentas. Namun setelah persiapan matang di panggung Sonic, Seringai langsung menyerang dengan rock tegangan tinggi. Kontan ribuan Serigala Militia tak bisa tinggal diam ketika dihajar oleh "Dilarang Di Bandung" mau pun lagu baru berjudul "Tragedi". Setelahnya, Koil tampil singkat hanya membawakan 4 lagu. Namun dihiasi dengan aksi Otong yang jatuh menghantam panggung serta aksi menghancurkan gitar dan membuang mik.

Dreamer kembali mengisi panggung Sonic yang kosong setelah break maghrib. Mereka tampil dengan vokalis baru menyampaikan lagu-lagu bernuansa gothic. Tidak hanya Dreamer yang mempunyai "kembang" dalam deretan personelnya, band asal Taiwan, Chthonic pun tak mau kalah. Adalah Doris Yeh yang dielu-elukan oleh metalheads. Pemain bass yang pernah tampil seksi di sebuah majalah pria dewasa ini sukses menjadi pusat perhatian. Tentu saja band death metal ini masih punya keunikan yang juga menjadi nilai tambah musik mereka. Dalam gempuran distorsi terselip alunan alat musik tradisional erhu yang dimainkan oleh Freddy Lim.

Grup rock senior yang mengambil ide namanya dari tulisan ‘SAKERHETS-TANDSTICKOR’ di sebuah korek api kemudian "membakar" panggung. Sucker Head tak banyak bicara namun bermain mantap. Selanjutnya band lawas asal Amerika kembali berhasil mengacak-acak barisan penonton untuk "rusuh". Empat pria gaek yang tergabung dalam Dirty Rotten Imbeciles alias D.R.I ini memperlihatkan energi muda mereka. Bahkan Harald Oimoen sempat turun dari panggung mendekati penonton sambil tetap memainkan bass.

Seorang metalhead bertelanjang dada. Seolah tengah memamerkan gambar yang dirajah di dadanya. Sebuah rajah berbentuk tulisan BURGERKILL dan logo yang diambil dari album Beyond Coma and Despair. Pertanda bahwa band yang dipujanya akan segera menggempur panggung. "Atur Aku" langsung menghajar tanpa ampun ribuan begundal. Keriaan metal masih dilanjutkan oleh alunan technical death metal oleh band asal Australia, Psycroptic.

Band pengusung death metal, Deadsquad, tampil tanpa kehadiran Christopher Bollemeyer alias Cok. Namun hal ini tidak mengurangi kegaharan Deadsquad dalam menyampaikan "khotbah" dengan lirik kritis dan tajam serta membaptis dengan lagu "Manufaktur Replika Baptis". Suara kumandang adzan sempat terdengar ketika Nile tengah tampil. Ternyata bukan berasal dari mesjid terdekat melainkan sampling yang menjadi bagian lagu yang mereka bawakan. Ini seolah peringatan bagi ribuan metalheads yang masih bertahan hingga lewat tengah malam agar semakin khusyuk "beribadah" untuk band terakhir yang akan tampil : Suffocation.

Suffocation tampil giras. Frank Mullen berkali-kali menanyakan apakah metalheads yang tetap bertahan masih bersemangat. Tentu saja semua dijawab dengan aksi crowd surfing yang masih menggila di minggu dini hari. "Infecting The Crypts" menjadi penutup penampilan Suffocation sekaligus Hammersonic 2012.

Secara umum Hammersonic berjalan dengan baik. Namun untuk pelaksanaan berikutnya harus memperhatikan tata suara yang kerap kali bermasalah di pagelaran perdana ini. Sampai berjumpa lagi di ibadah metal Hammersonic yang akan datang.

[yose/IT/foto:Yose]