Meski sudah tidak muda lagi, namun Iwan Fals tetap memiliki daya tarik yang kuat. Buktinya konser amal yang digelarnya di Kota Gunung Sitoli, Pulau Nias, Sumatera Utara, Minggu (6/6/2010) dipadati ribuan penonton yang sebagian berasal dari kawasan pedalaman.

Dalam acara yang digagas Komunitas Sosial Delasiga tersebut, Iwan membawakan lebih dari sepuluh lagunya yang hampir semua bernuansa sosial seperti Bento, Umar Bakri dan Belum Ada Judul. Di sela lagu populernya, yang berjudul Wakil Rakyat, Iwan berpesan bahwa batu-batu dan rumah tua peninggalan nenek moyang Nias sejak dua ratus tahun lalu sudah banyak berkurang.

"Sejak terakhir tahun 1995 saya datang ke Nias, kondisi tak kian membaik. Saya minta tolong agar kawan-kawan Nias dapat menjaga agar tak kian hilang begitu saja," pinta Iwan Fals yang disambut teriakan setuju dari penonton.

Konser amal Iwan Fals mendapat sambutan yang demikian antusias dari penonton kendati diselingi hujan. Massa terhanyut dengan lagu-lagunya yang memang sudah demikian populer dan bertemakan realitas sosial yang dihadapi masyarakat. Apalagi konser itu dikombinasikan dengan atraksi budaya lokal seperti tari perang (maluaya), tari elang (moyo), tari kolosal Maena, musik batu (feta batu), dan permainan musik nduri danga.

Aparat keamanan yang berjaga-jaga turut andil menjaga acara berlangsung dengan apik hingga konser selesai  Minggu malam dan ditutup dengan lagu tradisional masyarakat Nias Tano Niha. (detik/bug)