Selama dua hari berturut-turut, Sabtu dan Minggu (10-11/11/2012), Lapangan D Senayan digempur oleh gemuruh musik rock. Penyebabnya tak lain dengan digelarnya Djarum Super Rock Fest 2012 oleh Variant Entertainment. Namun sayangnya, bila melihat luasnya area, terlihat lengang berkat minimnya jumlah penonton.
Harga tiket yang terbilang murah ternyata tidak memikat penonton untuk datang. Band-band rock lokal yang bergantian mengisi Whatever Stage, Overdrive Stage, dan Distortion Stage di dominasi oleh nama-nama yang dapat dikatakan belum memiliki basis massa penggemar yang besar. Memang tidak semua tergolong baru bila dilihat dari susunan personilnya. Ada wajah-wajah lama dalam grup band baru. Sebutlah mantan personel Boomerang, Roy Jeconiah dan John Paul Ivan, yang kembali bersatu mengusung nama RI1. Serta mantan vokalis Edane, Robbie Matulandi, kini menjadi vokalis The Wild Boys.
Bukan berarti dengan minimnya penonton aksi yang dihadirkan hanya separuh hati ditampilkan oleh mereka. Di hari pertama, Painkiller, 7 Kurcaci, Jimmy Pitstop, The Ginger, Angels of Fire, Thrashline, Cemetery Dance Club dan band lokal lainnya tetap bersemangat menghamburkan rock bertenaga.
Cozy Republik tampil percaya diri di acara yang mengusung rock ini dengan menggelar reggae dalam penampilan santainya. Sementara Melodrama menghadirkan gitaris tamu David Kennedy dari Angels & Airwaves. Mereka bersama-sama membawakan dua lagu dari Angel & Airwaves.
We Start Partys merupakan grup band rock luar negeri yang pertama hadir di Rock Fest 2012. Grup asal Bristol berhasil memikat penggemarnya yang berada di depan Distortion Stage. Teriakan-teriakan histeris kerap terdengar dari penonton perempuan. We Start Partys mengusung pop dengan balutan musik dance serta sampling. Dengan cueknya mereka memasukkan "Gangnam Style" sebagai sampling.
Sepultura adalah headliner yang paling ditunggu di Rock Fest 2012 hari pertama. Tampaknya penonton ingin membandingkan formasi Sepultura era Derrick Green dan Eloy Cassagrande dengan Sepultura era Cavalera Bersaudara. Kerap terdengar suara-suara yang meremehkan kemampuan dan kehebatan Sepultura. Salah satunya adalah dengan meneriakkan agar Igor dan Max "dikembalikan" bergabung dengan Sepultura.
Namun teriakan cemoohan dan keraguan berganti kekaguman ketika melihat aksi keempat personel Sepultura. "Beneath The Remains" berhasil membungkam penonton yang menilai pesimis. Devil horn dan slam dance serta headbang adalah tanda resmi diakuinya kehebatan Sepultura.
Andreas Kisser masih ganas menggaruk gitarnya sambil tak lupa menunaikan headbang. Paulo Jr. tampil kalem membetot bass. Green berkat karakter vokalnya yang khas dan tentu berbeda dari Max Cavalera memberi warna baru tiap lagu lama Sepultura. Sementara asupan tenaga muda dari Cassagrandre mengakibatkan gempuran metal yang disuguhkan semakin bertenaga.
20 lagu disajikan dan Rock Fest 2012 menjadi kuburan bagi segala pesimis dan cemooh yang diberikan kepada Sepultura. Ini membuktikan apa yang diucapkan oleh Kisser bahwa kini Sepultura telah jauh berbeda.
Sambutan positif pun berkicau di twitter mengenai penampilan Sepultura. Terutama bagi mereka yang beruntung menyaksikan konser pada tahun 1992 dan 2012. Formasi solid terkini Sepultura adalah fase baru yang tak kalah ganasnya.
Besok Bubar, Sweet As Revenge, A Rock Guns, The One, Tebar Pesona mau pun Fixing A Broken Heart adalah beberapa line up lokal yang tampil di hari kedua Rock Fest 2012. Melodrama kembali hadir dengan David Kennedy yang kali ini memilih tampil akustik. Sementara Sinclarity adalah salah satu line up luar negeri yang menjajal Distortion Stage.
Blitzkrieg dan The Miracle secara bergantian tampil di Overdrive Stage. Keduanya menyuguhkan musik rumit yang menyentuh ranah progressive. Bermain cepat dan garang dengan musik yang cenderung berdurasi panjang. Ini sekaligus pengantar untuk pemanasan sajian yang akan dihadirkan oleh headliner pamungkas di Distortion Stage.
Mike Portnoy, Billy Sheehan, Tony Macalpine dan Derek Sherinian adalah penampil puncak di Rock Fest 2012. Penonton kerap berdecak kagum melihat aksi yang disuguhkan oleh keempat musisi yang layak mendapat gelar maestro ini.
Mereka dengan ganas "memperkosa" instrumen masing-masing. Semakin garang ketika diberi kesempatan untuk tampil solo. Hanya Portnoy yang tidak menyediakan waktu untuk solo namun kerap menyelipkan aksi solo di tiap komposisi yang dibawakan.
Penonton kerap tergelak dengan tingkah konyol yang dilakukan Portnoy. Pun patuh dengan apa yang diminta olehnya. Seperti ketika Portnoy membandingkan penonton Indonesia dengan Jepang. Menurutnya, penonton di Jepang seperti sudah terprogram untuk tepuk tangan hanya dalam satu detik untuk kemudian diam. Bagi Portnoy hal tersebut kurang memperlihatkan keantusiasan. Untuk itu dia meminta penonton Indonesia agar lebih antusias dan tepuk tangan selama 10 detik.
Sheehan sempat pula memancing penonton untuk menyanyikan "To Be With You" ketika tengah solo. Penonton tanpa meminta spontan menyanyikan lagu yang dipopulerkan oleh Mr.Big, yang tak lain Sheehan salah satu personelnya, ketika sebuah nada yang akrab di telinga dimainkan.
Kebanyakan yang dibawakan adalah lagu panjang tanpa lirik. Portnoy, Sheehan, Sherinian dan Macalpine asyik berdialog dengan penonton melalui musik. Sepanjang pentas, decak dan teriakan kagum penonton demi menyaksikan "kegilaan" mereka kerap terdengar. Aksi yang tepat untuk menutup perhelatan Rock Fest 2012.
[Yose/IT/foto:Yose]