“From a last minute financial disaster, to near-catastrophic problems with delayed visas, missing musical instruments and damaged transportation, the reader accompanies the group on what is a gripping rollercoaster ride across Europe. The geographic journey travelled is paralleled by an emotional one. In the face of such crises, what shines through are qualities of human nature ranging from: faith, self-belief, endurance, resourcefulness, camaraderie, kindness and generosity, to audacity, naiveté and occasionally breathtaking denial!
Maulana Syuhada provides entertaining insights into cross-cultural communication (and miscommunication), perceptively highlighting cultural differences. Many will also identify with his amusing account of being a student with little money in a foreign land.”
Dr. Rachel Swindells, Gamelan and Community Projects Officer, Hallé Concerts Society, Manchester, UK
“Sebuah pengalaman yang unik, disuguhkan melalui narasi memoar yang menarik, penuh kejutan dan klimaks yang dramatis, dibumbui dengan humor tanpa mengabaikan kesadaran yang jujur pada realitas yang dihadapi. Pembaca diajak untuk menemani grup angklung “KPA 3″ dalam petualangan mereka ke berbagai negara Eropa, pembaca ikut deg-degan mengingat kondisi finansial yang sangat tidak jelas, pembaca ikut merasakan semangat para pemain dalam persiapan pertunjukan di berbagai lokasi, pembaca terbawa rasa bahagia dan bangga atas kesuksesan penampilan dan pada akhirnya tak bisa tidak, selain ikut terharu atas sambutan antusias para penonton. Ditulis dengan sangat baik, sangat menggairahkan, selalu mengalir dan tidak membuat bosan. Dan yang terutama, sangat menghibur!”
Bettina David, Peneliti Bahasa dan Budaya Indonesia, penulis buku “Indonesisch Slang – Bahasa Gaul”.
“SANGAT MENGINSPIRASI! Novel ini WAJIB dibaca oleh siapapun terutama generasi muda. Maulana membuat saya ingin kembali menjadi siswa SMU! Selamat Maulana, untuk novel debutnya! Keren abis!”
Ninit Yunita, Novelis
“Kisah perjalanan yang luar biasa! Usaha keras yang boleh dikatakan “nekat” dari sekelompok anak muda Bandung dalam memperkenalkan budaya Indonesia di Eropa, patut diacungi jempol.”
Nadjib RIPHAT Kesoema, Duta Besar RI Untuk Kerajaan Belgia, Keharyapatihan Luksemburg dan Uni Eropa
Ulasan
Belum ada ulasan.