Sandhy Sondoro – Vulnerability

Deskripsi

Selain karakter vokal dari Sandhy Sondoro yang khas, gaya improvisasi penyanyi kelahiran 12 Desember 1973 juga hampir tidak ada yang menyamai. Debut albumnya sejak; Why Don’t We (2008), Jazz In The City with Sandhy Sondoro (kompilasi, 2009), Sandhy Sondoro (2010), Find The Way (2012) hingga yang terakhir bertitel Vulnerability (2014) membuat skill bernyanyi pria yang memulai karir di Jerman ini makin matang.

Di album Vulnerability memang tidak banyak memberikan nuansa perubahan dibanding album sebelumnya. Namun, menyimak deretan 10 lagu dialbum ini, Sandhy Sondoro tampaknya mulai enjoy dengan statusnya sebagai musisi yang “komplet”; soul, blues dan jazzy sekaligus.

Tidak mengherankan, di album Vulnerability Sandhy seakan mengeksplorasi segala kemampuannya; mencipta, memainkan gitar hingga membawakan dengan gayanya yang syarat dengan improvisasi.

Misalkan dalam “Dan Itu yang Aku Cinta”, Sandhy mencoba menonjolkan alunan suara Bass Sebastian Vogel yang dipadu dengan suara “sengau” piano dan menghasilkan nada yang cukup Jazzy. Tidak cukup itu, Sandhy juga memadu nada dengan tambahan suara terompet, plus alunan backing vokal yang lembut. Alunan bernuansa Reggae dimainkan Sandhy dalam “God Bless You Mama”

Sandhy kerapkali berupaya bermain dalam jalur yang “aman”. Kenyamanan membawakan karakter dirinya, dengan vokal yang khas, seakan tidak bisa dilepaskan darinya. Namun di “Getting Old”, Sandhy mencoba memadukan vokalnya dengan nada yang sedikit nge-beat. Dan tanpa terasa, dengan iringan band yang sedikit nge-rock, entah kenapa vokal Sandhy terdengar sedikit nge-drop.

Yang menarik dari album ini adalah tembang “For Aeshan” yang ditujukan kepada anaknya buah pernikahannya dengan Ade Fitria Sechan. Dilagu ini, nada lembut dihadirkan sebagai pengantar bayi untuk tidur. (dikutip dari Cinmi.com)